Friday 28 February 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN CEDERA KEPALA


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan                             : Cedera Kepala

Sub Pokok Bahasan                      : Definisi Cedera Kepala
Hari dan anggal Pelaksanaan        :
Waktu                                           :
Tempat                                          :
                                                     

A.    TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 30 menit, klien dan keluarga dapat mengetahui apa itu cedera kepala.

B.     TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit klien dan keluarga dapat :

1.      Menjelaskan kembali tentang cedera kepala

2.      Menyebutkan jenis cedera kepala
3.      Menyebutkan akibat dari cedera kepala

C.     SASARAN DAN TARGET

Sasaran ditujukan pada

D.    STRATEGI PELAKSANAAN

Hari dan anggal Pelaksanaan              :
Waktu                                                 :
Tempat                                                :

E.     KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

No

Tahap
Waktu
Kegiatan
Media
1
Pembukaan
5 menit
©  Salam perkenalan
©    Menjelaskan kontrak dan  tujuan pertemuan

2
Pelaksanaan
20 menit
Menjelaskan tentang PHBS
Leaflet
Lembar balik



3.
Penutup
5menit
©  mengajukan pertanyaan
©  memberikan reiforcemen positif atas jawaban yang diberikan
©  menutup pepembelajaran dengan salam


F.      METODA

Metoda yang digunakan adalah :
1.      ceramah
2.      diskusi / tanya jawab
3.      demonstrasi

G.    MEDIA

Media yang digunakan adalah
1.      lembar balik
2.      leaflet

H.    MATERI

Terlampir

I.       EVALUASI

  1. Evaluasi Struktur
a.       Kesiapan materi penyaji
b.      Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
  1. Evaluasi Proses
a.       Klien dan keluarga bersedia sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
b.      Klien dan  keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
c.       Klien dan keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
  1. Mahasiswa
a.       Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b.      Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
  1. Evaluasi Hasil
a.       Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b.      Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam  melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.

J.       DAFTAR  PERTANYAAN

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang cedera kepala diharapkan klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan:

1.      Menjelaskan kembali definisi cedera kepala

2.      Menyebutkan jenis cedera kepala

K.    REFERENSI

1.      Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.
2.      Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.
3.      Asikin Z (1991) Simposium Keperawatan Penderita Cedera Kepala.  Panatalaksanaan Penderita dengan Alat Bantu Napas, Jakarta.
4.      Harsono (1993) Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada University Press









CEDERA KEPALA

A.  Definisi
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.

B.  Patofisiologi
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.
Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output.
Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia.
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.
C.  Jenis
1.      Cedera kepala primer
Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan.
Pada cedera primer dapat terjadi :
a.       Gegar kepala ringan
b.      Memar otak
c.       Laserasi 
2.      Cedera kepala sekunder
Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti :
a.       Hipotensi sistemik
b.      Hipoksia
c.       Hiperkapnea
d.      Udema otak
e.       Komplikasi pernapasan
f.       infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain

D.  Penatalaksanaan
Konservatif
1.      Bedrest total
2.      Pemberian obat-obatan
3.      Observasi tanda-tanda vital dan tingkat kesadaran.

E.   Pemeriksaan Penunjang
·         CT Scan: tanpa/dengan kontras) mengidentifikasi adanya hemoragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan otak.
  • Angiografi serebral: menunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergeseran jaringan otak akibat edema, perdarahan, trauma.
  • X-Ray: mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis (perdarahan / edema), fragmen tulang.
  • Analisa Gas Darah: medeteksi ventilasi atau masalah pernapasan (oksigenasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
  • Elektrolit: untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrakranial.

QUESTION TAG


Question Tag
Question-tags adalah pertanyaan ekor yang dibubuhkan pada akhir suatu kalimat. Fungsinya adalah untuk menegaskan informasi yang diucapkan atau untuk mendapatkan persetujuan.
Dalam question-tags, diperlukan auxiliary atau kata kerja bantu. Jenis auxiliary antara lain:
1. Be auxiliary
  1. is, am, atau are (untuk bentuk present tense/sekarang)
  2. was atau were (untuk bentuk past tense/lampau)
2. Do auxiliary
  1. do dan does (untuk bentuk present tense/sekarang)
  2. did (untuk bentuk past tense/lampau)
3. Have auxiliary
  1. have dan has (untuk bentuk present perfect tense)
  2. had (untuk bentuk past perfect tense)
4. Modal auxiliary: can, may, must, should, could, might
Shall dan Will untuk bentuk future tense

A. Bentuk Question Tag
1. Negatif Question Tag
Auxiliary+n’t   +   pronoun?
(pronoun merupakan kata ganti dari subyek pada kalimat positif)
Contoh:
~       isn’t it? 
~      aren’t you?
~       aren’t they?
~       wasn’t she?
~       weren’t you?

~        don’t you? 
~        doesn’t he?
~        don’t they?
~        didn’t you?
~        didn’t they?

~       hasn’t she? 
~      haven’t you?
~       hadn’t he?
~       can’t you?
~       shouldn’t I?
2. Positif Question Tag
Auxiliary   +   pronoun?
(pronoun merupakan kata ganti dari subyek pada kalimat positif)
Contoh:
~       is it? 
~       are you?
~       are they?
~       was she?
~       were you?

~        do you? 
~        does he?
~        do they?
~        did you?
~        did they?

~       has she? 
~       have you?
~       had he?
~       can you?
~       should I?
B. RUMUS
1. Kalimat Positif  , negative Question tag?
Contoh:
·         Heni is a dancer, isn’t she ?
Perkecualian:I am smart, aren’t I?
You like milk, don’t you?
·             Andien went to Bali, didn’t she?
·            They will go to Bandung, won’t they?
·            Agnes comes from Italy, doesn’t she?
·             This is your house, isn’t it?
·             Those are your cars, aren’t they?
·             There is a party tonight, isn’t there?
·             Everything is okay, isn’t it?
·             Everyone did homework, didn’t they?


2. Kalimat Negatif  ,  positif Question tag?
Contoh:
  • ·              Raymond isn’t an artist, is he?
  • ·              You aren’t a student, are you?
  • ·              They weren’t at home, were they?
  • ·              You don’t like gardening, do you?
  • ·              Ganis didn’t go to Africa, did she?
  • ·              You won’t leave me, will you?
  • ·              Karina doesn’t love Mandra, does she?
  • ·              I am not stupid, am I?
  • ·              That isn’t your car, is it?
  • ·              These aren’t her books, are they?
  • ·              Nothing is wrong, is it?
  • ·              Nobody wanted to move, did they?

C. Catatan
1. Mengenai Subject
Subyek  QT berasal dari subyek kalimat di depannya.
Subyek QT (Question-Tags) harus dalam bentuk pronoun, yaitu:
I, You, We, They,   He, She, It.
  • Tag pronoun untuk this/that = it
  • Tag pronoun untuk these/those = they
  • Tag pronoun untuk subyek Everyone, Everybody, Someone, Somebody, No one, dan Nobodyadalah They.
  • Tag pronoun untuk Everything, Something, and Nothing adalah It.
  • Kalimat dengan there + be, maka there digunakan dalam tag.
  • Jika kalimat menggunakan “I am ….. “(kalimat positif), maka tag-nya harus aren’t I.
2. Bentuk Auxiliary
  • Auxiliary pada QT harus sesuai dengan auxiliary pada kalimat di depannya.
  • Auxiliary+not harus disingkat:


Is not 
Are not
Was not
Were not
Does not
Do not
Did not
Has not
Have not
Isn’t 
Aren’t
Wasn’t
Weren’t
Doesn’t
Don’t
Didn’t
Hasn’t
Haven’t
Had not 
Cannot
May not
Must not
Should not
Could not
Might not
Shall not
Will not
Hadn’t 
Can’t
May not
Mustn’t
Shouldn’t
Couldn’t
Mightn’t
Shan’t
Won’t
  • Nothing, nobody, no one, never adalah kata-kata yang bermakna negative, maka tag-nya harus berbentukpositif.
3. Bentuk Tag yang lain
         I.            Kalimat perintah
Contoh:
  • “Open the door, will/would/can/could you?”
  • “Take your book, will/would/can/could you?”
  • “Pass me the spoon, will/would/can/could you?”
      II.            Kalimat ajakan
Contoh:
  • “Let’s go, shall we?”
  • “Let’s get to work, shall we?”
  • “Let’s discuss it, shall we?”


   III.            Kalimat tawaran
Contoh:
  • “Have a seat, won’t you?
  • “Have a drink, won’t you?