PENATALAKSANAAN ANESTHESI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS ( DM )
Diabetes
melitus adalah ketidakmampuan metabolisme karbohidrat karena defisiensi
aktifitas insulin ditandai dengan hiperglikemia dan glikosuria
1. Kadar glukosa darah sewaktu ( plasma vena ) > 200 mg/dl atau
2. Kadar glukosa darah puasa ( plasma vena ) > 126 md/dlatau
3. Kadar glukosa plasma > 200 mg/dl pada 2 jam sesudah pembebanan glukosa 75
gram pada TTGO
DM terkontrol : gula darah 100 – 200 mg%
DM tak terkontrol: gula darah < 100 mg% atau > 300 mg%
• Pemeriksaan gula darah berkala sebelum MRS
• Penilaian keadaan metabolik, jantung, ginjal ( elektrolit, gula darah,
kreatinin, BUN, protein urine, benda keton, EKG, faal hepar )
• Diabetes melitus terkendali dengan OAD/diet, pembedahan kecil/sedang yang
diperkirakan dapat intake peroral pasca bedah, tidak perlu konversi OAD ke insulin.
• Kadar gula darah pra bedah dipertahankan antara 120 – 180 mg/dl ( sampel
darah WB atau 140 mg/dl ( puasa ) dan 200 mg/dl ( 2 jam PP ) bila yang
diperiksa plasma.
• Untuk pasien dengan regimen insulin :
Pada hari pembedahan infus D5% dengan
kecepatan 100 – 150 ml / jam
Diberikan insulin ½ sampai 2/3 dosis
yang biasa digunakan subkutan
Kadar gula darah diperiksa berkala
setiap 4 jam selama pembedahan dan pasca bedah
Pasca bedah dini diberikan insulin ½
sampai 1/3 dosis sehari-hari.
Monitor
Tambahan insulin dapat diberikan setiap
4 – 6 jam bergantung pada hasil pemeriksaan kadar gula darah.
• Gula darah 200 – 250 mg/dl : Insulin 2 – 3 unit subkutan ( RI )
• Gula darah 250 – 300 mg/dl : Insulin 3 – 4 unit subkutan ( RI )
• Gula darah 300 – 400 mg/dl : Insulin 5 – 8 unit, periksa gula darah setelah 1
– 2jam
• Gula darah > 400 mg/dl : Insulin 10 unit, periksa gula darah setiap 1 jam
• Premedikasi dengan histamin antagonis atau metokloperamide 10 mg terutama
pada pasien gastroparesis, 1,5 jam sebelum induksi.
• Tentukan urgensi operasi :
• DM tidak terkontrol :
• Elektif : tunda, terapi dulu
• Emergensi : segera terapi :
• Hipoglikemia : Dextrosa 5%
• Hiperglikemia :
• Ketonuria < insulin loading dose
0,1 U/kgBB iv, lanjutkan drips 0,1 U/kg/jam sampai gula darah 250 mg%®+2 •
Ketonuria > insulin loading dose 0,3
U/kg iv, lanjutkan drips: 0,1 U/kg/jam®+2
• K+ 20 meq/jam
beri reguler insulin 4 U®• Atau sliding scale : tiap urine +1
• DM terkontrol : dapat dilakukan operasi
• Rehidrasi
Tekanan darah, Nadi, EKG, Saturasi O2 , Gula darah,Urine Output
Tehnik Anestesi
Komplikasi pasca anestesi
1. Regional Anestesi: -
2. General Anestesi:
• Premedikasi : atropine ( kecuali IHD ) dan benzodiasepin
• Induksi : Penthotal dan atracurium
• Maintenance : N2 O, O2 , atracurium dan isoflurane
• Hipo /hiperglikemia
• Iskemi / infark miokard
• Coma persisten
No comments:
Post a Comment