Wednesday 24 July 2013

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  PENGERTIAN
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal.
Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht < 37 % pada wanita.
Memungkinkan terjadinya :
  • Penurunan kuantitas hemoglobin
  • Penurunan komponen eritrosit

1.2  ETIOLOGI
Dikelompokkan menjadi 2 faktor utama, yaitu :
  1. Penurunan produksi eritrosit, dapat terjadi karena :
    1. Kerusakan sumsum tulang
    2. Berkurangnya bahan pembentuk eritrosit
  2. Peningkatan kehilangan eritrosit dalam sirkulasi
    1. percepatan penghancuran eritrosit
    2. Perdarahan

1.3  PATOFISIOLOGI
Produksi SDM sumsum tulang terganggu atau SDM yang terbentuk rusak/hilang.       

Kapasitas sel-sel pembawa oksigen berkurang yang dipengaruhi oleh invasi sel-sel tumor, racun, obat-obatan/bahan kimia. Kurang nutrisi pembentuk SDM dan zat besi asam folik, B12 atau kekurangan exytroprotein akibat penyakit ginjal. SDM dapat dirusak juga oleh sel-sel pagosit pada RES (Retikulo Endotel Sistem) dalam hati dan lien.

 


SDM rusak/pecah à terbentuk bilirubin yang masuk aliran darah. Billirubin diekskresikan melalui kulit à kuning


Kehilangan darah 1000 ml atau lebih à hilangnya beberapa struktur darah yang akut.
Kehilangan darah 30 % atau lebih à diaphoresisi, gelisah, takikardi, nafas tersengal-sengal, shock.

                                                      HYPOXIA


 


                                          Tubuh mengadakan kompensasi
  • Cardiac output < pernafasan meningkat untuk memperbanyak jumlah oksigen ke jaringan
  • Meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin
  • Meningkatkan volume plasma dengan cara mengeluarkan cairan dari jaringan
  • Distribusi ulang darah ke organ-organ vital






 

Cerebral Hypoxia                                                        Hypoxia kronis

Gangguan mental                                                        Gejala GIT
Mengantuk                                                                  Anoreksia
Sakit kepala                                                                 Nausea
Pusing                                                                         Konstipasi/diare
Finitas                                                                         Stematitis


1.4  MANIFESTASI KLINIS
  • Sistem cardiovascular : sianosis/pucat, tachycardia
  • Sistem respirasi : dyspnea
  • Sistem syaraf pusat : pusing/sakit kepala, tinnitus
  • Sistem pencernaan : diare/konstipasi, anoreksia, nausea, stomatitis.

1.5  PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Uji Hematologi/Lab. Darah : untuk menentukan jenis dan penyebab anemia
-          Kadar Hb/Hmt
-          Indeks eritrosit, leukosit dan trombosit
-          Kadar Fe, asam folat, Vitamin B12
-          Waktu pendarahan, waktu protrombin dan waktu tromboplastin
  • Aspirasi dan biopsy sumsum tulang
  • Penatalaksanaan
-          Ditujukan untuk mencari penyebab
-          Mengganti darah yang hilang
Dan penatalaksanaan tergantung dari jenis anemia (Aplasti, hemolitik, defisiensi besi, megaloblastik, dll)

1.6  KOMPLIKASI
Komplikasi à gagal jantung
                              à parestesia
                                          à kejang







BAB II
ASKEP
(Asuhan Keperawatan)


1.1  PENGKAJIAN
  1. Riwayat Kesehatan
·         Keluhan utama : kelemahan, kelelahan, malaise
·         Riwayat konsumsi obat
·         Riwayat minum alcohol
·         Riwayat terjadinya kehilangan darah berlebihan
·         Riwayat keluarga
·         Riwayat nutrisi : kekurangan nutrisi esensial seperti besi, Vitamin B12 dan asam folat.
  1. Pemeriksaan Fisik
·         Status perfusi jaringan : kulit/mukosa pucat
·         Status respirasi : dispnea
·         Status cardiovaskuler : takikardi, palpitasi
·         Status saraf pusat : parestesia, gangguan koordinasi dan kejang
·         Status gastrointestinal : mual, muntah, diare, anoreksia, stomatitis.

1.2  DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Intoleransi aktivitas
·         Tanda : kelemahan, banyak istirahat, palpitasi, takikardi, peningkatan TD, dispnea.
·         Kriteria evaluasi : peningkatan toleransi aktivitas ; nadi, pernafasan dan tekanan darah normal.
·         Intervensi :
-          Kaji kemampuan melakukan tugas, catat adanya kelelahan dan kesulitan melakukan tugas
-          Kaji gangguan keseimbangan jalan dan kelemahan otot
-          Awasi vital sign selama dan sesudah aktivitas
-          Ubah posisi perlahan, pantau terhadap pusing
-          Beri bantuan aktivitas/ambulasi bila perlu
-          Anjurkan menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, nafas pendek, kelemahan dan pusing.
2.      Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
·         Tanda : penurunan BB, perubahan mukosa mulut ; kehilangan tonus otot
·         Kriteria evaluasi : peningkatan BB/stabil dengan nilai Laboratorium normal ; tidak ada tanda malnutrisi
·         Intervensi :
-          Observasi dan catat masukan makanan
-          Timbang berat badan setiap hari
-          Observasi mual/muntah, flatus dan gejala lain
-          Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik
-          Berikan pencuci mulut yang diencerkan bila mukosa oral luka
-          Pantau hasil lab : Hb/Hmt, protein, besi, B12, asam folat dan elektrolit serum
-          Beri obat sesuai interuksi : vitamin, mineral, besi oral
-          Beri diet halus, rendah serat, tidak merangsang
3.      Resiko tinggi terhadap infeksi
·         Kriteria evaluasi : mengidentifikasi perilaku untuk mencegah resiko infeksi, meningkatkan penyembuhan luka dan bebas demam.
·         Intervensi :
-          Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien
-          Pertahankan tehnik aseptic
-          Berikan perawatan kulit, perianal dan oral
-          Tingkatkan masukan cairan adekuat
-          Pantau dan batasi pengunjung, beri isolasi
-          Pantau suhu
-          Ambil spesimen untuk kultur sesuai indikasi
-          Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik
4.      Kerusakan integritas kulit/resiko kerusakan integritas kulit
·         Kriteria evaluasi : Mengidentifikasi factor-faktor perilaku untuk mencegah cidera kulit.
·         Intervensi :
-          Catat adanya perubahan pada turgor, warna, hangat local, eritema
-          Ubah posisi secara periodic
-          Ajarkan agar kulit tetap kering dan bersih
-          Bantu latihan rentang gerak pasif
-          Gunakan alat pelindung ; kasur tekanan udara, bantal sesuai indikasi
5.      Konstipasi/diare berhubungan dengan penurunan masukan diet, perubahan pencernaan, efek samping terapi oral.
·         Tanda : perubahan frekuensi, karakteristik dan jumlah feces ; mual/muntah ; anoreksia; nyeri abdomen tiba-tiba, gangguan bunyi usus.
·         Kriteria evaluasi : fungsi usus normal ; perubahan perilaku hidup yang diperlukan sebagai penyebab.
·         Intervensi :
-          Observasi warna, konsistensi, frekuensi, jumlah.
-          Auskultasi bunyi usus
-          Awasi masukan/keluaran
-          Dorong masukan 2500-3000 ml
-          Konsul dengan ahli gizi : diet tinggi serat
-          Berikan pelembek feces atau enema sesuai indikasi
-          Berikan obat anti diare sesuai indikasi
6.      Perubahan perfusi jaringan
·         Kemungkinan dibuktikan oleh : palpitasi, kulit pucat, membrane mukosa kering, kuku dan rambut rapuh, ekstremitas dingin, penurunan haluaran urine, penurunan tekanan darah capilari refill melambat, disorientasi.
·         Kriteria evaluasi : menunjukkan perfusi adekuat ; tanda vital stabil, membrane mukosa berwarna merah muda, capilari refill baik, mental baik.
·         Intervensi :
-          Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa dan kuku
-          Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi
-          Awasi upaya pernafasan : auskultasi bunyi nafas
-          Selidiki keluhan nyeri dada dan palpitasi
-          Kaji respon verbal melambat, agitasi bingung
-          Catat keluhan dingin, pertahankan suhu lingkungan sesuai indikasi
-          Awasi pemeriksaan laboratorium : Hb, Mmt dan jumlah eritrosit
-          Berikan sel darah merah sesuai indikasi
-          Berikan oksigen sesuai indikasi














DAFTAR PUSTAKA


Price, A. Sylvia. 2006. Patofisiologi Edisi I, EGC : Jakarta.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. EGC : Jakarta.

Nanda. 2002. Diagnosis Keperawatan Nanda, EGC : Jakarta.

2 comments:

  1. makasih banyak infonya sudah berbagi,langsung diambil Lp anemia,salam kenal ya

    ReplyDelete
  2. makasih banyak infonya sudah berbagi,salam kenal ya,gudang lagu dangdut

    ReplyDelete