Wednesday 7 February 2018

PENATALAKSANAAN ANESTHESI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS ( DM )

PENATALAKSANAAN ANESTHESI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS ( DM )

Diabetes melitus adalah ketidakmampuan metabolisme karbohidrat karena defisiensi aktifitas insulin ditandai dengan hiperglikemia dan glikosuria

1. Kadar glukosa darah sewaktu ( plasma vena ) > 200 mg/dl atau
2. Kadar glukosa darah puasa ( plasma vena ) > 126 md/dlatau
3. Kadar glukosa plasma > 200 mg/dl pada 2 jam sesudah pembebanan glukosa 75 gram pada TTGO

DM terkontrol : gula darah 100 – 200 mg%
DM tak terkontrol: gula darah < 100 mg% atau > 300 mg%

• Pemeriksaan gula darah berkala sebelum MRS
• Penilaian keadaan metabolik, jantung, ginjal ( elektrolit, gula darah, kreatinin, BUN, protein urine, benda keton, EKG, faal hepar )
• Diabetes melitus terkendali dengan OAD/diet, pembedahan kecil/sedang yang diperkirakan dapat intake peroral pasca bedah, tidak perlu konversi OAD ke insulin.
• Kadar gula darah pra bedah dipertahankan antara 120 – 180 mg/dl ( sampel darah WB atau 140 mg/dl ( puasa ) dan 200 mg/dl ( 2 jam PP ) bila yang diperiksa plasma.
• Untuk pasien dengan regimen insulin :
 Pada hari pembedahan infus D5% dengan kecepatan 100 – 150 ml / jam

 Diberikan insulin ½ sampai 2/3 dosis yang biasa digunakan subkutan

 Kadar gula darah diperiksa berkala setiap 4 jam
 selama pembedahan dan pasca bedah
 Pasca bedah dini diberikan insulin ½ sampai 1/3 dosis sehari-hari.


Monitor
 Tambahan insulin dapat diberikan setiap 4 – 6 jam bergantung pada hasil pemeriksaan kadar gula darah.

• Gula darah 200 – 250 mg/dl : Insulin 2 – 3 unit subkutan ( RI )
• Gula darah 250 – 300 mg/dl : Insulin 3 – 4 unit subkutan ( RI )
• Gula darah 300 – 400 mg/dl : Insulin 5 – 8 unit, periksa gula darah setelah 1 – 2jam
• Gula darah > 400 mg/dl : Insulin 10 unit, periksa gula darah setiap 1 jam

• Premedikasi dengan histamin antagonis atau metokloperamide 10 mg terutama pada pasien gastroparesis, 1,5 jam sebelum induksi.

• Tentukan urgensi operasi :
• DM tidak terkontrol :
• Elektif : tunda, terapi dulu
• Emergensi : segera terapi :
• Hipoglikemia : Dextrosa 5%
• Hiperglikemia :
• Ketonuria <  insulin loading dose 0,1 U/kgBB iv, lanjutkan drips 0,1 U/kg/jam sampai gula darah 250 mg%
®+2  • Ketonuria >  insulin loading dose 0,3 U/kg iv, lanjutkan drips: 0,1 U/kg/jam®+2
• K+ 20 meq/jam
 beri reguler insulin 4 U
®• Atau sliding scale : tiap urine +1

• DM terkontrol : dapat dilakukan operasi

• Rehidrasi

Tekanan darah, Nadi, EKG, Saturasi O2 , Gula darah,Urine Output

Tehnik Anestesi

Komplikasi pasca anestesi

1. Regional Anestesi: -

2. General Anestesi:
• Premedikasi : atropine ( kecuali IHD ) dan benzodiasepin
• Induksi : Penthotal dan atracurium
• Maintenance : N2 O, O2 , atracurium dan isoflurane

• Hipo /hiperglikemia
• Iskemi / infark miokard
• Coma persisten

No comments:

Post a Comment